Bagaimana Cara Menghasilkan Uang di Dunia Metaverse: Apakah Semudah Itu?

Oleh Currency.com Research Team

Dari hosting acara hingga pialang real estat, uang riil dapat diperoleh dari realitas virtual

Bagaimana Cara Menghasilkan Uang di Dunia Metaverse                                 
Menurut CoinMarketCap, industri metaverse bernilai lebih dari $30 miliar – Foto: Shutterstock
                                

Konten

Dari real estat virtual di Decentraland yang terjual dengan rekor $2,4 juta pada tahun 2021, lelang virtual non-fungible token (NFT) milik Sotheby, hingga Facebook yang mengubah namanya menjadi Meta, dunia metaverse telah menarik sensasi yang signifikan setahun terakhir. Bloomberg memprakirakan bahwa dunia online yang bersifat imersif tersebut dapat menggelembung menjadi industri senilai $80 miliar dan dengan investor, artis, pengusaha, dan semua jenis bisnis ikut pula bergabung, beberapa orang berpendapat bahwa sensasi dunia meta ini baru saja dimulai.

Tapi apakah ini lebih dari sekedar sensasi? Apakah mungkin untuk mendapatkan keuntungan jangka panjang di dunia metaverse? Apakah ini lebih dari sekadar “perubahan terminologis dari tanah”  seperti yang diartikulasikan oleh Gideon Lichfield yang tertulis di majalah Wired? Apakah perusahaan membangun dunia metaverse sebagai tempat dimana orang akan berduyun-duyun bergabung? Atau apakah perusahaan dan investor memiliki ketakutan akan tertinggal atau FOMO, sehingga menjaga hal tersebut agar tetap menjadi tren dengan berpartisipasi pada tren yang tidak pasti?

Bagaimanapun juga, dunia metaverse bukanlah konsep baru. Istilah ini merupakan istilah untuk konsep kehidupan realitas virtual (virtual reality/VR) yang bersifat imersif, yang ditemukan 30 tahun yang lalu oleh penulis fiksi ilmiah Amerika, Neal Stephenson, dalam novelnya Snow Crash. Tiga belas tahun sebelumnya, pada tahun 1979, seorang pemrogram di IBM telah menggunakan istilah "realitas virtual" untuk menggambarkan apa yang didefinisikan oleh Oxford English Dictionary sebagai "simulasi yang dihasilkan komputer dari lingkungan yang hidup yang dapat berinteraksi dengan cara yang tampak nyata ataupun fisik”. Second Life, yang pada dasarnya adalah sebuah dunia metaverse tanpa kripto, sangat populer dari awal tahun 2003 hingga sekitar tahun 2013. Para gamer selama beberapa dekade menjalani sebagian dari kehidupan mereka di dunia virtual game komputer yang populer.

Tidak mengherankan bahwa minat pada dunia metaverse yang dipenuhi oleh perusahaan start-up seperti Decentraland, Axie Infinity, The Sandbox, dan Fortnite, meledak lagi pada tahun 2021 ketika pandemi Covid-19 menahan ratusan juta orang tetap tinggal di rumah mereka dan membuat mereka bergantung pada teknologi untuk berkomunikasi dengan teman, keluarga, dan pekerjaan. Dengan pelonggaran pembatasan global dan tanda-tanda bahwa virus telah melonggarkan cengkeramannya, serta dunia yang telah kembali dibuka, muncul pemikiran bahwa sebagian besar masyarakat akan menginvestasikan waktu mereka yang berharga untuk berjalan-jalan di dunia maya sebagai avatar menjadi lebih kecil kemungkinannya. Namun, para gamer jelas merupakan pengecualian untuk argumen ini.

Bagaimana Cara Menghasilkan Uang di Dunia Metaverse

Ketika mencoba untuk mengukur apakah dapat menghasilkan keuntungan di dunia metaverse, apakah ia merupakan investasi jangka panjang yang baik, dan apakah virtual footfall merupakan persyaratan bagi dunia metaverse untuk tetap menjadi proposisi investasi yang menarik, penting untuk membedakan antara berbagai jenis cara untuk mengekstraksi nilai dari dunia maya.

Misalnya, sementara acara online atau kelas pendidikan disiarkan di dunia metaverse hanya bernilai jika orang tertarik untuk menghabiskan waktu di realitas virtual, real estat virtual pun, jika dianggap bernilai oleh cukup banyak orang, bisa menjadi penyimpan nilai yang baik terlepas dari apakah ada orang yang akan memenuhi dunia tersebut.

Bagaimanapun, NFT, sebuah aset digital yang jarang dilihat orang, telah terjual puluhan juta dolar. Demikian juga dengan beberapa koleksi seni riil yang disimpan dalam tempat penyimpanan, yang hanya dilihat dan murni sebagai penyimpan nilai, tidak pernah diperlihatkan pada khalayak umum. Lantas, apakah virtual footfall merupakan prasyarat untuk melakukan flipping profit di dunia metaverse?

Mari kita lihat cara-cara untuk menghasilkan keuntungan.

Real Estat Virtual

Ada banyak cara untuk menghasilkan keuntungan dari "tanah" di dunia metaverse. Mulai dari melakukan flipping "non-real estat", yang berarti membeli real estat virtual dengan harga rendah dan menjualnya dengan harga lebih tinggi, hingga membeli properti virtual untuk disewakan kepada pengiklan atau penyelenggara acara.

Salah satunya adalah dengan menjadi pialang, di mana Anda dapat membantu investor membeli dan menjual properti di dunia metaverse, ataupun menjadi desainer 3D untuk membuat properti ini menjadi hidup.

Sebagai penyimpan nilai, asalkan ada cukup cheap money yang beredar, cukup banyak pula investor yang mencari imbal hasil tinggi dan minat yang berkelanjutan pada kripto, maka masuk akal bahwa sesuatu seperti flipping real estat virtual dapat terus menguntungkan. Dengan flipping real estat virtual, investor dapat menghasilkan pendapatan pasif dari dunia metaverse. Pada gilirannya, jika ada minat yang terus-menerus untuk flipping real estat, secara otomatis kebutuhan akan pialang real estat virtual bukanlah konsep asing.

Dengan ini, mengingat bagaimana iklim makro ekonomi berubah di dunia nyata, di mana suku bunga dinaikkan, pada akhirnya membuat investor semakin menghindari risiko. Apakah aset berisiko seperti real estat virtual akan terus menarik minat sebanyak itu jawabannya masih meragukan.

Aktivitas penghasil keuntungan lainnya terkait real estat virtual jauh lebih sedikit menguntukan. Jika saya, misalnya, mencoba menghasilkan uang sebagai manajer real estat virtual, saya memerlukan virtual footfall untuk membuatnya bekerja, melalui hosting acara, misalnya, atau iklan. Jika Anda ingin menyewakan fasad properti Anda kepada pengiklan untuk memasang papan iklan, pengiklan bergantung pada virtual footfall agar pemasaran mereka menguntungkan dengan cara apa pun.

Tetapi apakah beriklan adalah salah satu peluang yang besar di dunia metaverse? Apakah beriklan adalah cara yang baik untuk menghasilkan uang di dunia metaverse?

Beriklan di Dunia Metaverse

Pengiklan dan para brand sama-sama, secara tidak mengejutkan, mengidentifikasi potensi signifikan yang belum dimanfaatkan dalam dunia metaverse. Di dunia maya ini, orang-orang bisa dibidik dengan konten tertentu, seperti yang ada di media sosial. Dalam metaverse, iklan dapat ditingkatkan dengan brand yang menyelanggarakan pengalaman dan pemasaran yang imersif.

Namun, potensi ini untuk menguntungkan masih jauh dari pasti.

Di Second Life, perlu diingat bagaimana brand-brand awalnya berbondong-bondong ke realitas virtual, menghabiskan banyak uang untuk membeli bagian depan toko. Namun, dengan kurangnya footfall (kebanyakan orang tidak pernah kembali setelah satu kunjungan), iklan menjadi sia-sia dan pengiklan memadati toko.

Banyak brand, dari Coca-Cola hingga Gucci, telah terjun ke dunia metaverse. Menarik untuk dipertanyakan, bagaimanapun, apakah pemasaran ini lebih berkaitan dengan ketakutan tertinggal dan dengan brand-brand yang ingin menampilkan diri mereka sebagai yang terdepan dan terlibat dalam garda depan yang baru ini, daripada percaya bahwa kehadiran apa pun di dunia virtual akan meningkatkan eksposur mereka dengan cara yang berarti.

Pengalaman yang bersifat imersif terkait VR telah lama disebut-sebut sebagai garda berikutnya untuk dunia periklanan. Mengingat fakta bahwa VR tidak pernah benar-benar lepas landas dari mainstream, sebagian karena sebagian besar individu tidak ingin membayar harga tinggi untuk teknologi tersebut, pemikiran bahwa metaverse dapat tiba-tiba menimbulkan perubahan jawabannya adalah meragukan.

Menurut data dari tahun lalu, kurang dari seperempat (23%) orang Amerika telah mencoba headset VR. Dari jumlah tersebut, kurang dari sepertiga (31%) memiliki sebuah headset. Secara keseluruhan, orang Amerika yang diwawancarai oleh Morning Brew, hanya 10% yang sangat senang dengan teknologi ini, dan 18% agak bersemangat.

Acara Langsung

Dari pendidikan hingga olahraga dan peragaan busana, pemikiran bahwa dunia metaverse akan menjadi tempat penting untuk penyelenggaraan acara telah dipublikasikan dengan baik.

Pengunjung acara dan pertemuan virtual melonjak selama pandemi. Penciptaan dunia metaverse menjanjikan pengalaman yang lebih baik bagi pengunjung acara virtual dengan elemen yang lebih imersif daripada yang mungkin terjadi dalam dunia nyata. Agar orang-orang dapat memiliki pengalaman yang ditingkatkan secara efektif, teknologi tambahan seperti headset VR, sarung tangan haptic, dan pengontrol permainan sering kali diperlukan.

Akibatnya, ketika memikirkan bagaimana menghasilkan keuntungan di dunia metaverse, pengorganisasian acara, dan manajemen acara tampaknya merupakan usaha yang berpotensi menguntungkan. Manfaat dunia metaverse yang diakui untuk penyelenggara acara termasuk kehadiran yang tak terbatas dan cara imajinatif untuk mengatur ruang yang tidak mungkin dilakukan di dunia nyata.

Dengan adanya Samsung yang meluncurkan jajaran baru smartphone Galaxy baru di Decentraland minggu ini dan Meta yang menjadi tuan rumah serangkaian acara virtual untuk merayakan sejarah Afrika-Amerika pada awal bulan ini, jelas ada daya tarik yang meningkat. Selain itu, sementara banyak acara telah kembali diadakan secara langsung, sangat tidak mungkin, terutama dalam hal pertemuan dan konferensi, bahwa dunia akan kembali seperti sebelum Covid.

Sejauh mana rata-rata orang yang perlu menghadiri konferensi akan berinvestasi pada peralatan yang dibutuhkan, yang mungkin cukup mahal, untuk meningkatkan pengalamn mereka patut dipertanyakan. Tanpa peralatan mahal tersebut, patut pula dipertanyakan seberapa imersif atau seberapa besar peningkatan pengalaman di dunia metaverse nantinya. Lebih jauh lagi, kebanyakan orang dewasa yang pergi ke konferensi kerja, misalnya, mungkin tidak begitu tertarik dengan betapa nyatanya avatar mereka.

Seperti dalam masalah periklanan, apakah acara yang diadakan oleh merek besar dalam aksi publisitas di dunia metaverse akan mulai usang karena metaverse kehilangan hype-nya, atau akankah daya tariknya berlanjut? Keuntungan dari menyelenggarakan acara virtual tergantung pada berapa banyak perusahaan dan orang yang melihat daya tarik dan nilainya. Itu juga tergantung pada tema makro. Jika, misalnya, masalah lingkungan menghentikan orang untuk bepergian secara bebas atau jika virus yang berbeda muncul ataupun Covid muncul kembali, maka acara di dunia metaverse dapat dipergunakan secara luas.

Namun, bagi kebanyakan orang, yang pada dasarnya sebagai makhluk sosial, perasaan bahwa pergi ke acara musik, fashion, atau olahraga akan selalu lebih disukai daripada menghadiri acara secara virtual. Ini bisa saja tetap menjadi tantangan dalam menghasilkan keuntungan dari area ini di masa depan, setelah hype metaverse mereda.

Cara Berinvestasi di Dunia Metaverse: Gaming

Usaha terkait game berpotensi menjadi cara paling subur dan bisa dibilang paling konkret untuk menghasilkan keuntungan di dunia metaverse. Dalam permainan, dunia metaverse menemukan individu yang sudah terbiasa menghabiskan banyak waktu di layar mereka dan di dunia lain. Mereka juga bersedia untuk menghabiskan uang pada teknologi mahal guna meningkatkan pengalaman mereka dan mereka juga memiliki lebih banyak insentif untuk dibelanjakan. Katakanlah, pakaian desainer mahal untuk mendandani avatar di dunia metaverse pasti berhasil di antara para gamer.

Merek-merek yang menargetkan gamer bisa pula menjadi sesuatu, karena gamer adalah demografis yang diketahui pasti akan berpartisipasi secara online. Dengan kata lain, ada daya tarik nyata ke dunia metaverse. Game tidak bisa dilakukan di dunia nyata. Berbagai macam brand telah memanfaatkan wilayah ini, termasuk kolaborasi Burberry dan Blankos Block Party serta kemitraan Valentino dan Animal Crossing.

Menurut data yang dikumpulkan oleh 3Dinsider, hampir 60% pakar terkait VR percaya bahwa game akan mendominasi ruang VR selama beberapa tahun ke depan, sementara 64% mempertimbangkan bahwa game memiliki potensi tertinggi untuk mendapatkan manfaat dari perkembangan di ruang VR.

Kesimpulan Terakhir

Kelihatannya ada banyak cara untuk menghasilkan uang di dunia metaverse. Namun, ada baiknya membedakan antara kemungkinan potensi metaverse dan kenyataan saat ini dari sektor yang sedang berkembang tersebut. Meski aset digital yang merupakan penyimpan nilai yang baik dapat menopang perusahaan metaverse dalam jangka panjang, namun banyak cara untuk menghasilkan keuntungan di dunia metaverse sangat bergantung pada virtual footfall. Selain gamer, kebanyakan orang, kecuali didesak untuk menghadiri konferensi kerja atau rapat, tidak akan menghabiskan waktu mereka di dunia maya ketika mereka memiliki pilihan untuk menghabiskannya di kehidupan nyata.

FAQ

Bagaimana Cara Masuk ke Dunia Metaverse?

Ada banyak cara untuk masuk ke dunia metaverse. Anda dapat membeli token dari salah satu perusahaan metaverse besar atau Anda dapat membeli sebidang real estat virtual. Sebagai alternatif, Anda dapat membuat NFT untuk dijual di dunia metaverse.

Bagaimana Saya Dapat Berinvestasi di Dunia Metaverse?

Anda dapat berinvestasi dengan membeli aset digital yang dijual di dunia metaverse atau Anda dapat berinvestasi pada token untuk perusahaan metaverse melalui bursa.

Haruskah Saya Berinvestasi di Dunia Metaverse?

Investasi adalah usaha yang sangat personal. Lakukan riset Anda sendiri dan cobalah untuk tetap mengikuti perkembangan berbagai dunia metaverse.

Ingat bahwa berinvestasi bisa berisiko, serta penting untuk tidak menginvestasikan lebih banyak uang daripada kemampuan Anda menanggung kerugian.

Baca artikel lain

Materi yang disediakan di situs web ini hanya diperuntukkan sebagai informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penelitian investasi atau saran investasi. Pendapat apa pun yang mungkin tercantum di halaman ini murni merupakan pandangan subjektif penulis dan bukan merupakan rekomendasi dari Currency Com atau mitranya. Kami tidak memberikan dukungan atau jaminan apa pun atas keakuratan atau kelengkapan informasi yang tercantum di halaman ini. Dengan mengandalkan informasi di halaman ini, Anda mengakui bahwa Anda bertindak secara sadar dan independen dan Anda menerima semua risiko yang ditimbulkan.
iPhone Image
Perdagangkan token saham, indeks, komoditas, dan mata uang top dunia dengan kripto atau uang fiat
iMac Image
Perdagangkan token saham, indeks, komoditas, dan mata uang top dunia dengan kripto atau uang fiat
iMac Image