Cara Membaca dan Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud
Ichimoku merupakan indikator analisis teknis yang menyediakan berbagai sinyal trading sekaligus

Indikator Ichimoku Cloud atau Ichimoku Kinko Hyo merupakan indikator analisis teknis 'all-in-one' serbaguna yang menggabungkan beberapa elemen yang diwakili oleh indikator berbeda. Indikator ini diciptakan oleh jurnalis Jepang Goichi Hosoda pada tahun 1930-an dan pertama kali diluncurkan pada tahun 1969, setelah dilakukan penelitian selama beberapa dekade.
Dalam istilah sederhananya, indikator Ichimoku memberikan sinyal-sinyal yang biasanya akan membuat Anda menggunakan lebih banyak indikator pada saat yang bersamaan. Ia disusun sedemikian rupa untuk memberikan Anda informasi mengenai arah tren, level support dan resistance, sekaligus momentum.
Mengingat indikatornya mencakup banyak informasi, grafik Ichimoku menyediakan Anda wawasan mengenai fitur harga melalui titik data yang berbeda. Oleh karena itu, ketika Anda melihat indikator Ichimoku yang diplotkan pada grafik, indikator tersebut dapat terlihat membingungkan atau berantakan akibat banyaknya garis dan area yang ditampilkan. Meskipun demikian, memahami indikator tersebut tidaklah sesulit kelihatannya, asalkan Anda tahu apa yang diwakili oleh setiap elemen dari indikator Ichimoku Cloud.
Apa Itu Ichimoku Cloud?
Grafik Ichimoku terdiri dari lima garis berbeda yang memberikan gambaran umum mengenai price action dan dua garis tersebut membentuk area berbayang yang disebut dengan Ichimoku Cloud atau awan. Dengan demikian, jika Anda ingin memahami gagasan utama di balik indikator Ichimoku Cloud, Anda harus memahami arti dari setiap garis serta peran garis-garis tersebut dalam pengaturan Ichimoku.
Cara Membaca Ichimoku Cloud
Setiap komponen indikator (indikator) Ichimoku merepresentasikan aspek tertentu dari price action dan dihitung dengan sesuai. Berikut ini merupakan contoh elemen-elemen tersebut pada sebuah platform trading yang disajikan dalam bentuk grafik.

Anda dapat melihat bahwa terdapat lima garis pada grafik bersama dengan area berwarna yang mewakili cloud atau awan. Setiap garis dihitung dengan metode tertentu dan menunjukkan aspek spesifik dari indikatornya. Berikut merupakan garis-garis tersebut:
- Garis Konversi (Tenkan-Sen) – dapat dianggap sebagai garis jangka pendek dan mewakili rata-rata tertinggi serta terendah untuk 9 periode (9 periode tertinggi + 9 periode terendah / 2).
- Garis Dasar (Kijun-Sen) – merupakan garis jangka panjang dan dihitung sebagai rata-rata tertinggi serta terendah untuk 26 periode (26 periode tertinggi + 26 periode terendah / 2).
- Rentang Terlambat (Chickou Span) – merupakan garis rentang terlambat yang mewakili harga penutupan untuk 26 periode sebelumnya. Garis ini memungkinkan Anda untuk dengan mudah membandingkan pergerakan harga saat ini dengan pergerakan 26 periode sebelumnya.
- Rentang Utama A (Senkou Span A) – digunakan sebagai indikator utama yang menentukan 26 periode mendatang. Nilai-nilai untuk indikator ini diperoleh sebagai titik tengah dari Tenkan-sen dan Kijun-sen berdasarkan 26 periode terakhir (Garis Konversi + Garis Dasar) / 2).
- Rentang Utama B (Senkou Span B) – juga digunakan sebagai indikator utama mengingat ia dihitung untuk 26 periode ke depan dan didasarkan pada rata-rata dari 52 periode tertinggi dan 52 periode terendah (52 periode tertinggi – 52 periode terendah / 2).
Ichimoku Cloud (Kumo) atau awan adalah salah satu fitur paling menonjol yang disajikan pada grafik di atas dan terletak pada area di antara garis Rentang Utama A dan Rentang Utama B. Merumuskan strategi Ichimoku Cloud tidaklah serumit kelihatannya. Anda akan menemukan kemungkinan sinyal dengan menentukan dimana harganya berada saat dibandingkan dengan Ichimoku Cloud.
- Jika harga berada di atas Ichimoku Cloud, maka diperkirakan akan terjadi tren positif
- Anda dapat memperkirakan terjadinya tren negatif jika harga turun di bawah awan
- Tingkat harga yang terletak di dalam awan mengindikasikan terjadinya tren datar
Perubahan warna awan terjadi berdasarkan pergerakan garis rentang utama. Sebagai contoh, jika Rentang Utama A melintas di atas Rentang Utama B, maka area tersebut akan berwarna hijau (warna yang digunakan untuk awan bisa saja berbeda, tergantung pada platform trading). Periode yang tertera merupakan periode bawaan untuk indikator tersebut. Tentu saja, Anda dapat selalu mengubah pengaturan ini pada mode pengaturan indikator dan menyesuaikannya sesuai dengan strategi perdagangan dan formula Ichimoku Cloud Anda.
Bagaimana Anda Dapat Menggunakan Indikator Ichimoku Cloud?
Strategi trading Ichimoku dapat memberikan peringatan akan potensi sinyal beli maupun jual mengingat ia mampu mengidentifikasi potensi arah serta momentum tren. Indikator Ichimoku dapat berguna jika Anda ingin menentukan titik stop-loss, yang dapat berada pada level support. Selain itu, Ichimoku Cloud digunakan oleh para trader karena ia dapat memberikan estimasi tertentu mengenai tingkat harga di masa mendatang. Secara umum, indikator Ichimoku Cloud dapat digunakan dalam strategi trading Anda untuk hal-hal berikut ini:
Menentukan arah tren – salah satu cara untuk menemukan arah tren adalah dengan menggunakan sinyal Garis Konversi dan Garis Dasar. Ketika Garis Konversi berada di atas Garis Dasar, Anda dapat mengantisipasi terjadinya tren positif. Tren yang berlawanan atau negatif dapat diantisipasi ketika Garis Dasar berada di atas Garis Konversi (garis periode yang lebih pendek).
Level support dan resistance – diidentifikasi oleh Garis Rentang Utama A dan B, yang berfungsi sebagai tepi dari Ichimoku Cloud. Mengingat bahwa indikator Ichimoku Cloud dapat memberikan prediksi harga, tepi awannya juga dapat memberikan gambaran umum mengenai level support dan resistance saat ini maupun di masa mendatang.
Menentukan crossover atau persilangan – Anda dapat mencari persilangan di antara Garis Konversi dan Garis Dasar. Ingatlah bahwa Anda harus memperhatikan lokasi dari persilangan sehingga Anda dapat menentukan kekuatannya. Sinyalnya bisa saja lemah, netral atau kuat, tergantung pada jenis persilangan tersebut dan apakah ia terletak di bawah, di dalam atau di atas awan.
Ichimoku Cloud – Ia bisa saja bullish ataupun bearish. Lihatlah Rentang Utama A dan Rentang Utama B atau, lebih tepatnya, posisi garis-garis ini pada grafik dan awan. Indikasi kemungkinan tren bullish muncul ketika Rentang Utama A meningkat di atas Rentang Utama B (bullish Kumo). Tren bearish dapat diidentifikasi ketika Rentang Utama A turun atau jatuh di bawah Rentang Utama B (awan bearish). Pembalikan tren dapat terlihat saat Rentang Utama A dan B mengubah posisinya. Anda dapat menentukan kekuatan tren dengan cara melihat sudut Ichimoku Cloud, dimana sudut curam ke atas atau ke bawah dapat menunjukkan tren yang kuat.
Sinyal-sinyal Ichimoku
Jenis-jenis sinyal Ichimoku tergantung pada elemen yang kita lihat. Terdapat berbagai sinyal pada grafik Ichimoku:
- Persilangan Garis Konversi/Dasar
- Cloud breakout
- Persilangan Rentang Utama A dan B
- Persilangan Rentang Terlambat
Dengan menggunakan indikator tersebut, berarti Anda sudah familiar dengan perbedaan sinyal beli dan sinyal jual Ichimoku, yang dapat muncul pada grafik Anda dengan sinyal-sinyal lainnya. Oleh karena itu, strategi Ichimoku dapat dibuat berdasarkan sinyal-sinyal Ichimoku:
- Tren bullish – harga berada di atas awan
- Tren bearish – harga berada di bawah awan
- Tren ranging – harga berada di dalam awan
- Sinyal Beli – Garis Konversi melintas di atas Garis Dasar dan kedua garis tersebut bersamaan dengan harganya berada di atas awan
- Sinyal Jual – muncul jika Garis Konversi melintas di bawah Garis Dasar sementara harga dan kedua garis tersebut ditemukan di bawah awan Contoh Sinyal Ichimoku Cloud
Untuk memahami lebih jauh cara menggunakan Ichimoku Cloud, mari kita lihat grafik lainnya dimana kita dapat mengidentifikasi beberapa sinyal yang berasal dari indikator Ichimoku.

Pada grafik ini, Anda dapat melihat dua jenis sinyal potensial. Di sisi kiri tengah grafik, terdapat persilangan Garis Konversi/Dasar di atas Ichimoku Cloud. Di sisi kanan, Anda dapat melihat adanya persilangan antara Rentang Utama A dan B yang memberikan sinyal pergerakan negatif.