Mempersiapkan Bisnis Anda untuk Metaverse

Oleh Currency.com Research Team

Dari perencanaan hingga monetisasi, berikut merupakan saran dari para ahli tentang bagaimana untuk bersiap menghadapi metaverse

Mempersiapkan Bisnis Anda untuk Metaverse                                 
Menurut Semrush, pencarian global untuk ‘marketing di dunia metaverse’ hampir dua kali lipat sejak Facebook berganti nama menjadi Meta – Foto: Shutterstock
                                

Konten

Sejak Facebook berganti nama menjadi Meta, segerombolan perusahaan telah mengumumkan rencana metaverse mereka sendiri. Baik itu JP Morgan, Disney, ataupun Nike, perusahaan melihatnya sebagai aliran pendapatan baru dan peluang untuk meningkatkan brand awareness.

Namun, masing-masing dari mereka yang menyelami metaverse tampaknya mengambil pendekatannya sendiri. Sementara perusahaan media seperti Meta dan Disney ingin memproduksi platform mereka sendiri, perusahaan seperti Pfizer memilih untuk memanfaatkan metaverse yang ada.

Apa pun pendekatan mereka, perusahaan-perusahaan tersebut bersemangat untuk bergabung pada kesempatan ini. Penelusuran untuk "marketing di dunia metaverse" melonjak 85% antara bulan Oktober 2021 dan Januari 2022 menurut Semrush, yang merupakan platform manajemen visibilitas dan konten marketing online terkemuka.

Namun, industri metaverse masih dalam masa pertumbuhan. Perusahaan-perusahaan masih menyusun strategi sukses yang akan memikat audiens. Berikut ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk master plan metaverse yang efektif dari pakar industri.

Cara Mempersiapkan Bisnis untuk Metaverse

Dasar dari setiap strategi bisnis yang sukses adalah penelitian. Untuk mempersiapkan metaverse, perusahaan perlu mengenal segala sesuatu yang berhubungan dengan metaverse, dari dasar hingga peluang yang ada di dunia virtual ini.

Rohit Talwar yang merupakan chief executive dari Fast Future memberikan saran kepada klien di seluruh dunia tentang perubahan yang disruptif. Saran penelitiannya adalah: “Buatlah gambaran dari berbagai metaverse yang ada, bagaimana mereka berbeda dari satu sama lain, siapa yang memiliki eksistensi, bagaimana keseimbangan antara game dan rekreasi dan lebih banyak aktivitas komersial, apa saja teknologi yang terlibat untuk membangun dan mengaksesnya, dan siapa yang dapat membantu eksistensi Anda."

Langkah selanjutnya untuk mulai mempersiapkan metaverse adalah melakukan pemilihan platform. David Whelan, chief executive dari platform pembuatan metaverse ENGAGE XR, berpendapat bahwa target audience adalah kunci dari pilihan ini. “Dulu, kami telah melihat brand mengadakan acara kecil pada produk game, di mana produk ini mungkin memiliki 150 juta pengguna, tetapi 90% dari penggunanya berusia di bawah 12 tahun dan yang ingin mereka lakukan hanyalah menjebak satu sama lain.” kata Whelan.

Saat ini, platform metaverse yang mendominasi industri antara lain Decentraland, Sandbox, Cryptovoxels, dan Somnium Space
Saat ini, platform metaverse yang mendominasi industri antara lain Decentraland, Sandbox, Cryptovoxels, dan Somnium Space – Foto: Alamy

Ada alasan mengapa brand mungkin ingin merancang metaverse mereka sendiri. “Perusahaan akan menginginkan tingkat kontrol untuk bagaimana mereka terepresentasi dan seperti apa end-user experience ketika orang-orang datang mengunjungi mereka di metaverse.” kata Whelan.

Faktor lain yang perlu dipertimbangkan adalah aksesibilitas dan tidak membedakan pelanggan potensial. Fraser Edwards, chief executive dan salah satu pendiri situs pembayaran digital cheqd, mengatakan: “Banyak pertimbangan yang perlu diberikan untuk pengalam terbaik yang akan didapat. Ada alasan bagus mengapa Pokemon Go adalah pengalaman XR [extended reality] pertama untuk kebanyakan orang, meskipun Oculus Rift telah ada selama beberapa tahun. Sebagian besar orang-orang di dunia memiliki perangkat keras untuk memainkannya, mereka tidak perlu membeli apa pun, serta permainannya juga cukup bagus.”

Tetapi seperti proyek pengembangan lainnya, akan ada biaya persiapan untuk metaverse. Talwar merekomendasikan bahwa brand harus berdiskusi dengan para pengembang metaverse dan memahami biaya yang terkait. “Berbekal wawasan ini, kita perlu menilai apakah kita dapat membangun eksistensi semacam itu secara internal atau menggunakan mitra eksternal, serta tingkat investasi dan skala waktu apa yang mungkin dibutuhkan untuk apa yang ingin kita lakukan.” katanya.

Saat ini, tidak akan memungkinkan bagi setiap perusahaan untuk terlibat dalam metaverse karena anggaran yang dibutuhkan sangatlah tinggi. Menurut Olga Andrienko, Vice President of Brand Marketing di Semrush. “Saat ini, saya pikir hanya consumer brand dan perusahaan besar yang mengejar peluang ini dan ini dikarenakan perusahaan kecil masih harus mengatasi banyak tantangan di dunia nyata.” ujarnya.

Andrienko memperkirakan bahwa dalam setahun, peluang untuk brand yang lebih kecil akan mulai muncul.

Marketing di Metaverse

Perusahaan harus memastikan bahwa pesan utama mereka adalah inti dari setiap marketing metaverse
Perusahaan harus memastikan bahwa pesan utama mereka adalah inti dari setiap marketing metaverse – Foto: Alamy

Metaverse mengubah marketing, membuka cara baru yang kreatif untuk menjual produk dan pelayanan. Alih-alih papan reklame atau iklan online yang ditargetkan, perusahaan sekarang memiliki kesempatan untuk membuat para pengguna terlibat secara aktif dengan merek mereka.

Andrienko memberikan daftar panjang kemungkinan taktik marketing metaverse, termasuk penempatan brand, situs web 3D, NFT yang dapat dikoleksi, dan penjualan langsung. Berdasarkan Andrienko, rumus untuk mengembangkan strategi marketing yang sukses adalah dengan melihat apa yang bisnis Anda lakukan dengan baik dan memanfaatkannya dalam metaverse.

Ambil contoh Dolce & Gabbana: brand high-fashion ini mengembangkan pakaian mewah untuk metaverse. Sementara itu, McLaren memberikan kesempatan kepada para penggemar untuk mengendarai mobil F1 barunya di platform game online Roblox.

Faktor penting yang perlu dipertimbangkan adalah memastikan bahwa marketing tidak mengganggu kelompok masyarakat karena hal ini dapat dengan mudah menodai brand. Andriensko mengambil kampanye vaksinasi Pfizer Brazil sebagai contoh marketing yang tidak mengganggu: “Mereka memberi para gamer Grand Theft Auto yang telah divaksinasi lencana biru di dalam metaverse dan ini adalah cara yang sangat halus.”

Taktik lainnya adalah untuk melakukan kerjasama dengan metaverses, atau bahkan para pengguna. Hal tersebut bisa melalui mendorong konten yang dibuat pengguna atau berkolaborasi dengan influencer untuk meningkatkan brand awareness.

Meskipun perusahaan bebas memilih strategi mereka sendiri, penting untuk memastikan bahwa brand menjadi pusat atas semua kegiatan marketing. Al Nolan, kepala konsultan teknis di perusahaan konsultan Bottle Rocket, mengatakan: “Begitu Anda terjun karena respons FOMO [fear of missing out/takut ketinggalan], Anda akan kehabisan cara untuk melakukan pemasaran karena Anda hanya melakukan apa yang orang lain sedang lakukan. Sangat sulit bagi Anda untuk menggabungkan pesan terhadap brand Anda dengan strategi tersebut.”

Nolan merekomendasikan bahwa perusahaan harus "membawa pesan" pada setiap produk metaverse-nya. Ia pun juga mengatakan bahwa menggabungkan hal tersebut dengan kreativitas dan pendalaman akan sangat penting untuk menaklukkan industri ini.

Menghasilkan Uang di Dunia Maya

Brand dengan jenis usaha business-to-consumer dapat menggunakan metaverse untuk menjual barang digital dan produk fisik
Brand dengan jenis usaha business-to-consumer dapat menggunakan metaverse untuk menjual barang digital dan produk fisik – Foto: Shutterstock

Dengan adanya platform baru, datang pula pendapatan yang baru. Ukuran sumber pendapatan baru ini masih diperdebatkan, tetapi perusahaan memiliki beberapa cara untuk memanfaatkannya.

Brand business-to-consumer berpotensi menjadi aplikasi terbesar dan paling jelas di metaverse. Mereka dapat menjual produk fisik mereka menggunakan platform, baik itu e-commerce atau takeaways. Brand-brand ini juga dapat memperdagangkan produk virtual, seperti perangkat yang dapat dikenakan secara digital ataupun barang koleksi NFT.

Chris Hunte, salah satu pendiri Plug Forward, sebuah perusahaan yang didirikan untuk membantu para kreator memonetisasi kreasi mereka, mengatakan: “Brand di berbagai sektor akan memiliki kesempatan untuk menyewa tanah, bangunan, dan etalase untuk membawa toko virtual mereka sendiri ke metaverse. Mereka dapat memonetisasi pengguna untuk menjual produk NFT digital seperti pakaian, alas kaki, karya seni, serta lebih banyak lagi dikarenakan pengguna ingin mengkustomisasi avatar mereka agar terlihat nyata.”

Hunte juga menunjukkan peluang yang lebih kreatif untuk perusahaan. “Brand-brand akan memiliki kesempatan untuk memonetisasi penggemar melalui pembaruan dalam game, layanan berlangganan, tiket ke konser virtual, dan masih banyak lainnya.”

Akan ada juga peluang yang berkembang untuk layanan business-to-business (B2B). Nolan merujuk ke contoh dunia nyata, Kiva Systems, sebuah perusahaan logistik yang diakuisisi oleh Amazon untuk meningkatkan logistiknya secara drastis. “Organisasilah yang menciptakan manfaat dan kemajuan, serta alat akselerasi dan efisiensi di dalam dunia digital, di mana setelah akuisisi itu terjadi, maka kita akan mulai melihat keuntungan besar.”

Laporan metaverse JP Morgan baru-baru ini mengatakan bahwa metaverse sebenarnya dapat membantu logistik dunia nyata. Produsen dapat mencoba produk mereka di dunia maya dengan biaya yang jauh lebih rendah atau bahkan membangun versi digital dari pabrik mereka untuk mengecek efisiensi.

Nolan berpikir bahwa perusahaan dapat mengambil langkah lebih jauh dan menggunakannya untuk meningkatkan kesejahteraan karyawan gudang. “Ada peluang untuk menciptakan dunia, gudang, penjaga toko, logistik pihak ketiga. Ada cara untuk membuat karyawan merasa bahagia, terlibat, bersemangat, dan sehat.” katanya. “Bagi arsitek yang menciptakan pola tersebut, ada monetisasi besar di sana.”

Masa Depan untuk Bisnis di Metaverse

Iklan Google dan Facebook mengubah model marketing dan monetisasi sebagian besar bisnis. Metaverse bisa menjadi iterasi berikutnya dari hal tersebut, yang merupakan langkah selanjutnya untuk strategi bisnis digital.

Namun, dunia virtual ini masih memiliki jalan panjang sebelum adanya penerapan terbaik. Nolan mengatakan bahwa pengembang metaverse harus terlebih dahulu menyelesaikan masalah identitas digital. Cara paling nyaman untuk interoperabilitas dalam industri ini adalah jika setiap orang memiliki identitas pribadi tunggal yang dapat mereka gunakan antar perusahaan.

"Saya hanya memiliki satu identitas (di dunia nyata)." katanya. “Jadi, seharusnya tidak perlu memiliki beberapa identitas yang berbeda untuk log-in. Saya harus bisa membawa [log-in] itu dengan saya dan menggunakannya kembali ketika saya selesai dengan sebuah pengalaman virtual realitas.”

Terdapat banyak potensi metaverse untuk mengubah interaksi pelanggan dengan para brand, tetapi industri ini masih dalam tahap awal. Para pemain besar seperti Meta, yang telah mengumumkan bahwa mereka turut memasuki dunia tersebut, belum merilis platform mereka sendiri. Setelah basis pengguna mulai naik dalam jumlah besar, maka para perusahaan benar-benar dapat mulai menyadari peluang ini.

FAQ

Apakah Metaverse Akan Datang?

Terdapat platform metaverse yang sudah ada. Roblox, Decentraland, Sandbox, Cryptovoxels, dan Somnium Space adalah pemimpin dalam industri ini. Namun, ada juga gelombang platform baru yang sedang dibangun. Gelombang baru ini termasuk metaverse dari Facebook dan Disney.

Bagaimana Anda Mempersiapkan Diri untuk Metaverse?

Ada beberapa cara bagi perusahaan untuk dapat mempersiapkan diri untuk metaverse. Brand-brand harus merencanakan bagaimana intensi mereka untuk membungkus pesan pada marketing dan produk metaverse mereka. Perusahaan juga dapat melihat contoh sebelumnya untuk mendapatkan inspirasi, seperti lencana biru yang ditawarkan oleh Pfizer kepada gamer yang telah divaksinasi. Penelitian, kreativitas, dan pendalaman akan menjadi kunci untuk menaklukkan industri ini.

Haruskah Anda Mempersiapkan Bisnis Anda untuk Metaverse?

Para ahli merekomendasikan bahwa perusahaan-perusahaan harus bersiap untuk metaverse. Jika brand-brand hanya mengambil reaksi impulsif, ada risiko bahwa upaya tersebut tidak akan beresonansi dengan target audience.

Baca artikel lain

Materi yang disediakan di situs web ini hanya diperuntukkan sebagai informasi dan tidak boleh dianggap sebagai penelitian investasi atau saran investasi. Pendapat apa pun yang mungkin tercantum di halaman ini murni merupakan pandangan subjektif penulis dan bukan merupakan rekomendasi dari Currency Com atau mitranya. Kami tidak memberikan dukungan atau jaminan apa pun atas keakuratan atau kelengkapan informasi yang tercantum di halaman ini. Dengan mengandalkan informasi di halaman ini, Anda mengakui bahwa Anda bertindak secara sadar dan independen dan Anda menerima semua risiko yang ditimbulkan.
iPhone Image
Perdagangkan token saham, indeks, komoditas, dan mata uang top dunia dengan kripto atau uang fiat
iMac Image
Perdagangkan token saham, indeks, komoditas, dan mata uang top dunia dengan kripto atau uang fiat
iMac Image