Pengungkapan Risiko Mata Uang Kripto

Ada beberapa risiko yang berkaitan dengan mata uang kripto dan trading mata uang kripto. Dengan mengakses dan menggunakan Layanan ini, Anda menyatakan dan menjamin bahwa Anda sudah membaca Pengungkapan Risiko Mata Uang Kripto ini.

  1. Fitur Unik Mata Uang Kripto 

Mata uang kripto bukan merupakan alat pembayaran yang sah di sebagian besar yurisdiksi, termasuk Gibraltar, Kerajaan Inggris, dan Amerika Serikat, dan tidak memiliki nilai intrinsik. Harga mata uang kripto didasarkan pada kesepakatan pihak-pihak dalam transaksi, yang mungkin atau tidak berdasarkan pada nilai pasar mata uang kripto pada saat transaksi.

  1. Volatilitas Harga

Harga mata uang kripto didasarkan pada nilai persepsi mata uang kripto dan mengikuti perubahan sentimen, yang membuat produk ini sangat volatil. Beberapa mata uang kripto tertentu mengalami volatilitas harga melebihi 20% setiap harinya. Oleh karena itu, risiko volatilitasnya tinggi dan pemegangnya mungkin saja mengalami kerugian besar.

  1. Valuasi dan Likuidasi 

Mata uang kripto dapat diperdagangkan melalui transaksi yang dinegosiasikan secara privat dan melalui banyak bursa mata uang kripto dan perantara di seluruh dunia, yang memiliki mekanisme harga dan/atau buku order masing-masing. Tidak adanya sumber harga tersentral menghadirkan berbagai kesulitan valuasi. Selain itu, likuiditas yang tersebar dapat menimbulkan kesulitan bagi peserta pasar yang mencoba keluar dari posisi, terutama selama periode tekanan.

  1. Keamanan Siber

Risiko keamanan siber mata uang kripto dan "dompet" terkait atau bursa spot meliputi kerentanan terhadap peretasan dan risiko bahwa buku besar yang terdistribusi secara publik mungkin bisa saja berubah. Kasus keamanan siber juga dapat menimbulkan kerugian substansial, segera, dan tidak dapat dipulihkan lagi untuk peserta pasar trading mata uang kripto. Bahkan, kasus keuangan siber kecil sekali pun di mata uang kripto dapat mengakibatkan tekanan harga turun pada produk tersebut dan kemungkinan juga pada mata uang kripto lain.

  1. Pasar Spot Tidak Transparan.  

Saldo mata uang kripto umumnya disimpan dalam alamat di blockchain dan diakses dengan kunci privat, yang dipegang oleh peserta pasar atau kustodian. Walaupun transaksi mata uang kripto biasanya tersedia untuk umum di blockchain atau buku besar terdistribusi, alamat publik tidak mengidentifikasi pengontrol, pemilik, atau pemegang kunci privat. Tidak seperti bank dan akun pialang, bursa dan kustodian mata uang kripto yang memegang mata uang kripto tidak selalu bisa mengidentifikasi pemiliknya. Pasar spot yang tidak transparan ini menimbulkan kesulitan untuk memverifikasi aset bagi peserta pasar, regulator, dan auditor, serta meningkatkan risiko manipulasi dan penipuan, termasuk potensi skema Ponzi, bucket shop (perjudian berdasarkan pergerakan harga), dan skema pump and dump (menaikkan harga aset dengan cara manipulasi untuk kemudian dijual dengan harga tinggi), yang dapat merusak kepercayaan pasar pada mata uang kripto dan berdampak negatif pada harganya.

  1. Bursa, Perantara, dan Kustodian Mata Uang Kripto 

Bursa, perantara, kustodian, dan vendor mata uang kripto yang digunakan untuk memfasilitasi transaksi mata uang kripto relatif baru dan di kebanyakan yurisdiksi masih belum diregulasi. Pasar spot yang tidak transparan dan kurangnya pengawasan regulator menciptakan risiko bahwa bursa mata uang kripto mungkin tidak memiliki mata uang kripto dan dana yang cukup untuk memenuhi kewajibannya dan bahwa kekurangan tersebut tidak mudah diidentifikasi atau diketahui. Selain itu, banyak bursa mata uang kripto yang mengalami gangguan, perbaikan, dan penundaan dalam memproses transaksi, lash crash, dan mungkin mengandung risiko operasional yang lebih tinggi daripada bursa sekuritas atau berjangka yang telah diregulasi. Kadang sulit atau bahkan mustahil mengetahui dan/atau mencari lokasi penerbit mata uang kripto, platform trading, penyedia dompet, atau perantara, terutama yang bersifat antarnegara, yang menimbulkan kesulitan tersendiri untuk menentukan hukum mana yang diberlakukan. Oleh karena itu, jika pemegang mata uang kripto ingin mengajukan klaim, mungkin ia akan sulit menuntut penerbit atau penyedia dompet dan mengklaim kepemilikan.

  1. Lanskap Regulasi.  

Saat ini mata uang kripto menghadapi lanskap regulasi yang tidak pasti di banyak yurisdiksi. Selain itu, banyak produk turunan mata uang kripto yang diregulasi oleh ketentuan undang-undang sekuritas nasional dan supranasional (yaitu UE). Selain itu, beberapa regulator sekuritas negara memperingatkan bahwa banyak initial coin offering (ICO) yang termasuk ke dalam definisi sekuritas dan tunduk pada hukum sekuritas. Di masa mendatang, satu atau beberapa yurisdiksi mungkin memberlakukan hukum, regulasi, atau instruksi pemerintah yang memengaruhi jaringan mata uang kripto dan penggunanya. Hukum, regulasi, atau instruksi pemerintah tersebut dapat memengaruhi harga mata uang kripto dan penerimaannya oleh pengguna, pedagang, dan penyedia layanan.

  1. Teknologi

Teknologi yang relatif baru dan berkembang pesat yang mendasari mata uang kripto mengandung risiko tersendiri. Misalnya, diperlukan kunci privat unik untuk mengakses, menggunakan, atau mentransfer mata uang kripto di blockchain atau buku besar terdistribusi. Kerugian, pencurian, atau penghancuran kunci privat dapat mengakibatkan kerugian yang tidak bisa dipulihkan lagi dalam bentuk mata uang kripto yang berkaitan dengan kunci privat tersebut. Kemampuan untuk ikut serta dalam fork juga memiliki implikasi tersendiri bagi investor. Misalnya, peserta pasar yang memegang posisi mata uang kripto melalui bursa mata uang kripto mungkin terkena dampak negatif jika bursa tersebut tidak mengizinkan pelanggannya ikut serta dalam fork yang menciptakan produk baru.

  1. Biaya Transaksi 

Banyak mata uang kripto yang mengizinkan peserta pasar menawarkan biaya kepada penambang (pihak yang memproses transaksi dan mencatatnya di blockchain atau buku besar terdistribusi). Walaupun tidak wajib, biaya biasanya dibutuhkan untuk memastikan transaksi dicatat dengan benar dalam blockchain atau buku besar terdistribusi. Besarnya biaya tersebut mengikuti ketentuan pasar dan ada kemungkinan akan meningkat dengan signifikan selama periode tekanan. Selain itu, bursa, penyedia dompet, dan kustodian mata uang kripto mungkin membebankan biaya yang lebih tinggi dibanding kustodian di banyak pasar keuangan lain.

  1. Risiko Kerugian Total atau Sebagian dari Jumlah Investasi 

Informasi mengenai mata uang kripto spesifik dan proyek serta risikonya mungkin tidak diketahui, tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak jelas. Dokumen mengenai karakteristik dan/atau proyek mata uang kripto mungkin sangat teknis dan hanya bisa dipahami dengan pengetahuan mendalam tentang topik tersebut.

  1. Risiko Pengungkapan Informasi yang Tidak Mencukupi

Informasi mengenai mata uang kripto spesifik dan proyek serta risikonya mungkin tidak diketahui, tidak akurat, tidak lengkap, dan tidak jelas. Dokumen mengenai karakteristik dan/atau proyek mata uang kripto mungkin sangat teknis dan hanya bisa dipahami dengan pengetahuan mendalam tentang topik tersebut.

  1. Risiko Proyek

Dalam banyak proyek, nilai dan kestabilan mata uang kripto sangat bergantung pada kemampuan dan ketekunan tim proyek di balik mata uang kripto atau ICO. Proyek yang mendasari ICO mungkin tidak terwujud, yang pada akhirnya akan membuat mata uang kripto tersebut tidak bernilai.