Isi

• Hasil kuartalan: bagus, tapi bisa lebih baik
• Alasan untuk optimis
• Respon pasar
• Apa yang dikatakan para ahlo
• FAQ

Karena orang-orang sebagian besar dikurung di rumah mereka selama 18 bulan terakhir atau lebih, tidak mengejutkan jika mereka telah beralih ke hiburan untuk membantu mereka melalui situasi terburuk dari lockdown dan pandemi. Salah satu platform yang pali banyak digunakan orang adalah Spotify. Raksasa streaming musik ini telah mengumpulan pengguna baru selama berbagai lockdown dan ketika hasil kuartal terbarunya keluar pada 28 Juli, ada banyaknya minat. Namun, itu semua yang telah terjadi. Apa yang akan terjadi? Apa ramalan saham Spotify terbaru?

Pertama-tama, mari lihat hasil mereka sendiri. 

Hasil kuartalan: bagus, tapi bisa lebih baik

Di kuartal kedua 2021, kinerja Spotify relatif baik. Platform itu sekarang memiliki 165 juta pelanggan premium dan 365 pengguna aktif bulanan (MAU) yang tidak hanya naik masing-masing 20% dan 22% dari tahun ke tahun tapi juga naik dari 158 juta pelanggan premium dan 356 juta MAU di kuartal pertama tahun ini. Namun, Spotify berharap untuk melakukan lebih baik. Di dalam pernyataan, perusahaan tersebut mengatakan:

“Kinerja MAU lebih lambat dari yang diharapkan terutama karena asupan pengguna yang lebih ringan selama paruh pertama kuartal. COVID-19 terus membebani kinerja kami di beberapa pasar dan dalam beberapa kasus, kami menghentikan kampanye pemasaran karena kerasnya pandemi. Secara terpisah, masalah pendaftaran pengguna yang terkait dengan platform pihak ketiga global membuat geseran asupan yang tidak terduga yang juga berpengaruh pada pertumbuhan MAU. Masalah ini sejak itu telah diselesaikan.”

Salah satu pendiri dan CEO Spotify, Daniel Ek, berbicara di panggilan pasca-pendapatan, menyalahkan lambatnya penyerpan di pasar non-tradisional atas kinerja yang kurang, mengatakan: “Pasar seperti India, Brasil, dan sebagian Asia Tenggara tertinggal di belakang harapan kami dan kami juga telah melihat tingkat adopsi yang sedikit lambat di beberapa pasar kami yang baru diluncurkan. Semua wilayah ini sangat terpukul oleh COVID.”

Walaupun Spotify tidak segera merilis prediksi awalya, data dari Refinitiv menunjukkan bahwa perusahaan itu telah mengharapkan berada di wilayah 371.5 juta MAU dan hingga 174 juta pelanggan.

Alasan untuk optimis

Namun, ada beberapa alasan murni untuk bergembira di Spotify. Pertama, pendapat perusahaan naik. Langganan premium naik 17% dari tahun ke tahun,  sementara penggunaan yang didukung ilklan telah meningkat 110%, memimpin total pertumbuhan dari tahun ke tahun sebesar 23%. Total pendapatan yang dikumpulkan di kuartal tersebut     €2.331 miliar.

Satu hal yang perlu diperhatikan dari pendapatan Spotify dari pelanggan premiumnya adalah, terlepas dari peningkatan keseluruhan, jumlah total yang diperoleh perusahaan per pengguna sebenarnya turun dari tahun ke tahun sekitar 3% ke  €4.29 per pengguna. Secara keseluruhan, perusahaan tersebut mengalami kerugian sebesar €20 juta selama kuartal yang lebih baik dari ramalan kerugian sebesar €70 juta oleh analis dan kerugian sebesar €356 juta yang dialaminya di kuartal kedua 2020. Perusahaan tersebut pernah mengatakan sebelumnya bahwa itu lebih berfokus pada ekspansi dibandingkan menghasilkan laba biasa tapi pasti ada kekecewaan di antara para pemegang saham ketika Anda mempertimbangkan bahwa perusahaan menghasilkan laba sebesar €23 juta di kuartal pertama 2021.

Perusahaan itu memiliki likuiditas senilai €3.1 miliar dalam tunai, setara kas, investasi jangka pendek, dan kas terbatas. Ia juga memiliki free cash flow sebesar €34 juta di akhir kuartal yang berakhir pada 30 Juni, naik dari tahun ke tahun sebesar €7 juta, walaupun ada kenaikan tahunan di pengeluaran modal sebesar €6 juta yang dikatakan Spotify untuk “pembangunan kantor di Los Angeles, Berlin dan Miami.” 

Salah satu perkembangan yang paling diantisipasi di Spotify sangat mencolok dari ketidakhadirannya di hasil kuartal. Pada Februari, perusahaan mengumumkan akan ada layanan baru. Spotifi HiFi, yang akan “mengirim musik dalam kualitas CD, format audiot lossless” di beberapa waktu di 2021. Namun, hasilnya tidak menjelaskan bagaimana proses proyek tersebut atau memberikan tanggal pasti tentang kapan dan di pasar mana ia akan diluncurkan. Setelah Apple Music meluncurkan layanan lossless miliknya di awal musim panas ini, investor mungkin telah berharap untuk mendengar sesuatu mengenai rencana baru itu.

Respon pasar

Berita mengenai hasil kuartal mempengaruhi harga saham preferen Spotify, Ditutup pada 27 Juli di Bursa Saham New York sebesar $236.93 tapi ketika berita bahwa kinerjanya dibawah ekspektasi keluar, harga saham Spotiy kehilangan sekitar 9% dari nilainya dalam semalam, membuka pada 28 Juli di $220.70. Kondisi terus menurun dan tidak lama trading di intraday rendah sebesar $213.11. Ada pemulihan di intraday tinggi sebesar $224.17 dan kemudian ditutup pada hari itu di $223.32.

Apa yang dikatakan para ahlo

Apa arti laporan kuartal terbaru bagi ramalan saham Spotify? Ketika CNN mensurvei kelompok ahli analis untuk membuat ramalan saham SPOT untuk 12 bulan kedepan, hasil akhirnya cukup optimis. dari 22 analis yang disurvei untuk ramalan saham Spotify 2021 dan tujuh bulan pertama 2020, nilai rata-ratanya adalah $313.89 atau kenaikan sebesar 40.6%. Prediksi saham Spotify paling optimis adalah kenaikan 89.6% di harga saham preferen Spotify ke $423.46. Namun, ada ruang untuk pesimis karena ramalan saham Spotify terendah adalah $183.79, penurunan sebesar 17.7%.

Nasihat dari parah ahli mengenai apa yang harus dilakukan terhadap saham Spotify sedikit lebih bervariasi. Dari 30 analis yang disurvei oleh CNN, 12 merekomendasi untuk membeli sahamnya dan dua orang mengatakan akan berkinerja melebihi ekspektasi. Sementara itu, 11 orang mengatakan orang-orang harus menahan Spotify dengan satu orang mengatakan itu akan berkinerja di bawah ekspektasi dan empat orang lainnya menyarankan utuk menjual sahamnya.

FAQ